Untuk kamu yang entah berada dimanna???????????????
Berawal dari kebencianku akan mencintai, berawal dari sebuah ikrar bahwa aku akan sejenak berhenti mencintai. Kini dia datang, membuka peluh belati kasih dengan pedang milik sang pemanah cinta.
BUKAN UNTUKKU…
Entah apa yang aku cari dari sekedar kata CINTA… mungkinkah hanya sebuah rangkaian huruf yang bisa digunakan sebagai sebuah pembangkit listrik bertenaga CINTA? Atau kesalahanku yang berani-beraninya terbenam dalam gelombang sinar CINTA?
Aku tidak ingin lebih sepertinya… terimakasih atas torehan cinta yang sempat kamu torehkan, menjadikan diri ini kembali bersedia mengucapkan SELAMAT DATANG kepada CINTA.
Bukan untukku…
Berharap TATAPAN itu diperuntukan bagiku. Berharap aku yang berada dalam sosok yang dituliskan olehmu. Berharap TOREHAN TINTA itu tertujukan hanya untuk aku, seandainya saja…
Seandainya saja, aku bisa mengisi sebuah bentuk kekosongan dalam dirimu… seandainya saja tulisan itu ditujukan untukku…
Terpaut singkap mata, terperosok alur legam cinta. Mengalun terjal… terpedaya ungkap hati. Erat tersingkap… melekat tersatukan. Semesta mengulum hasrat. Dalam percik keagungan rasa. Dengarlah ‘kamu yang entah berada dimanna’… aku ingin memelukmu, pagi ini… siang dan malam…
Tapi harapan itu hanya berada pada suatu harapan yang sangat tidak berpengharapan… melupakanmu itu HARUS… sebelum rasa menuai dalam cinta.
INTERMEZZO: kalo gue jadi burung yang sakit, gue akan setia nunggu burung yang pergi itu balik lagi…tapi kalo ternyata dia gak balik lagi, gue udah cukup bahagia. Paling nggak… dia pernah jadi sesuatu buat gue